JuraganQQ Situs Poker & Domino Online
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Go down
avatar
Volakomanokana
Posts : 33
Join date : 2023-03-06

Sejarah Gaming — Dari Pay-to-Play hingga Play-to-Earn Empty Sejarah Gaming — Dari Pay-to-Play hingga Play-to-Earn

Tue Mar 28, 2023 11:17 pm


Hingga saat ini, game dibagi menjadi dua model monetisasi utama: bayar untuk bermain dan gratis untuk bermain. Namun, model baru sudah mulai bermunculan, dijuluki 'play-to-earn'. Berikut ikhtisar singkat tentang bagaimana ekonomi game telah berubah selama bertahun-tahun.
Game Berbayar/Pay-to-Play (P2P): Video Game Pertama
Semuanya dimulai dengan game arcade di awal tahun 1970-an. Video game arcade bekerja dengan model bayar-per-main. Seperti namanya, game dimonetisasi per permainan. Penonton arcade harus menghabiskan sedikit uang untuk menikmati satu atau dua putaran permainan. Ini sangat menguntungkan.
Saat konsol rumah hadir pada tahun 1972, pengembang game melihat kebutuhan untuk memperkenalkan model pendapatan baru: pembayaran tunggal. Metode pembayaran baru ini berarti bahwa pemain dapat dengan mudah membayar jumlah satu kali untuk mendapatkan akses total ke sebuah game. Contohnya termasuk FIFA dan Super Mario Brothers.
Di akhir tahun 90-an, model langganan — game yang mengharuskan pemain membayar biaya langganan reguler untuk mempertahankan akses ke semua bagian game — diperkenalkan. Metode ini sangat populer dengan MMORPG (game role-playing online multipemain masif) seperti Tibia, Runescape, dan World of Warcraft.
Game Free-to-Play (F2P)/Freemium: Babak Berikutnya dari Game
Dalam model bisnis free-to-play (F2P), pemain memiliki akses ke inti game secara gratis, tetapi didorong untuk membelanjakan uang untuk peningkatan, seperti tambahan waktu bermain langsung tanpa batas, pengalaman bebas iklan.
Selama hari-hari awal Apple App Store, sebagian besar game seluler awal seperti Angry Birds, misalnya, didasarkan pada model premium tradisional (yaitu membayar game di muka).
Pada bulan Oktober 2009, App Store memperkenalkan pembelian dalam aplikasi untuk aplikasi gratis, yang memungkinkan pemain membeli item digital, seperti mata uang dan sumber daya dalam game, untuk meningkatkan pengalaman mereka.
Segera setelah itu, aplikasi seluler populer seperti Angry Birds, Temple Run, dan Plant vs. Zombies akan beralih dari model premium ke model yang kami sebut 'freemium'. Video game seperti DOTA 2 dan Team Fortress 2 dengan cepat mengikuti, mengadopsi model bisnis free-to-play sambil menawarkan kosmetik yang dapat dibeli.
Play-to-Earn (P2E) dan Munculnya GameFi
Pada 2017, Ethereum meluncurkan CryptoKitties, game blockchain pertama yang diakui secara luas. Tak lama kemudian, sejumlah game blockchain terdesentralisasi lainnya diluncurkan, termasuk Ether Shrimp Farm, Ether Cartel, dan Pepe Farm. Game ini menggunakan model ekonomi P2E, yang memberi pemain kesempatan untuk memonetisasi waktu yang dihabiskan untuk bermain game.
Dalam game P2E, aset dalam game biasanya direpresentasikan sebagai NFT, yang dapat diperoleh pemain melalui kemajuan dan gameplay dalam game. Tidak seperti video game tradisional, di mana pengembang mengontrol semua ekonomi dalam game, pemain game P2E memiliki kepemilikan dan kendali atas aset digital mereka. Mereka bahkan dapat berkontribusi pada keputusan game dan membantu membentuk masa depan game melalui akumulasi token.
Ambil Fairy Cat Gamefi (Fairycat .net), misalnya, game blockchain yang menjadi terkenal pada tahun 2022. Di Fairy Cat, pemain mengumpulkan, membiakkan, melatih makhluk yang disebut 'Kucing Peri'. Tidak seperti item dalam game konvensional, setiap kucing Peri dan item dapat diperdagangkan di pasar game dengan uang sungguhan.
Gim ini memiliki satu mata uang kripto asli: USDT. Itulah yang diperoleh pemain melalui bermain game.
Dengan semua itu, game seperti Fairy cat dapat memiliki biaya masuk. Untuk mulai bermain, pengguna harus mengadopsi satu karakter hewan peliharaan. Membangun tim rata-rata pada tahap pertama akan menelan biaya sekitar US$30
Biaya awal ini masih menjadi penghalang besar bagi banyak orang, terutama karena sebagian besar pemain game blockchain saat ini berasal dari negara berkembang. Rintangan ini telah menyebabkan munculnya guild game — platform
yang memungkinkan pemilik NFT untuk meminjamkan aset dalam game (NFT) dengan imbalan sebagian dari aset yang dihasilkan — yang mengurangi biaya awal yang cukup besar bagi calon peserta. Guild yang paling terkenal adalah Yield Guild Games (YGG).
Back to top
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum